Bisnis brownies lumer bakar arang dengan merek Njibrat di Kota Kediri merupakan semangat Agung Dewata (27 tahun) pendiri usaha ini untuk menciptakan lapangan kerja. Dibangun tahun 2019, ia pernah berhasil mempekerjakan 12 orang.
“Karena ingin kebebasan finansial, makanya memulai usaha sendiri. Selain itu ingin menunjukkan bahwa milenial juga bisa menciptakan lapangan kerja,” kata Agung, (1/7/2020)
Bagi kaum milenial, brownies merupakan makanan kekinian yang kerap hadir dalam pertemuan dan kongkow-kongkow menemani kopi. Bermula dari kebutuhan sesama milenial ini, maka Agung merintis usaha browies pada awal Februari 2020.
Hanya ia perlu memikirkan spesifikasi produk agar “Njibrat” berbeda dengan brownies yang sudah ada. Berdasarkan riset dan mencicipi brownies di berbagai produsen, akhirnya Agung menemukan hal yang bisa diterapkan di merek usahanya.
“Brownies “Njibrat” dibakar menggunakan arang dan ada lelehan cokelat di dalamnya. Cokelatnya cokelat premium dari Belanda,” kata Agung. Pembakaran menggunakan arang ini memberikan aroma khas pada brownies sehingga lebih lezat. Nama njibrat diambil dari bahasa Jawa yg artinya kemana-mana. “Harapan kami brownies Njibrat juga bisa punya cabang dimana-mana, dipertegas dengan sensasi dari browniesn njibrat cokelat yg njibrat didalamnya,” kata Agung.
Usahanya cukup berkembang pesat. Dalam sehari, omzetnya bisa mencapai Rp 4.500.000,-. Kapasitas produksi 500 buah brownies/hari dengan harga jual Rp 9.000,- per buah. Agung mengatakan, mematok harga tak terlalu mahal. Motto usahnya, jajanan sultan harga recehan. Usahanyanya ini pernah dianugerahi sebagai Champions UMKM ShopFest’19 dan KK Awards’19.
“Pada saat pandemi, lumayan terganggu, omzet turun hingga 60%. Tapi Alhamdulillah masih bisa produksi,” kata Agung. Kini kapasitas produksi tinggal 200 buah/hari. Pun karyawannya, dari 12 orang kini tinggal 4 orang saja. Sementara pada era Covid-19, Njibrat lebih banyak melayani pembelian melalui GrabFood dan GoFood.
Kota Kediri merupakan kota dengan anak muda yang kreatif. Agung tetap optimis, bahwa bisnisnya akan pulih ketika anak-anak muda kembali beraktivitas. Pemasarannya yang semula masih di seputaran Kediri, Tulungagung, dan Nganjuk, harapannya bisa merambah ke provinsi lain dan level nasional.
Pemkot Kediri pernah mengundang Agung pada Meet Up Milenial Kreatif dengan Walikota pada medio Februari sebelum Corona menyerang. Upaya Pemkot melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri untuk memberi perhatian besar pada milenial kreatif. Pada kesempatan itu, Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar berkesempatan mencoba brownies ini dan komentarnya sangat enak.
Bila tertarik untuk membeli, “Njibrat” bisa ditemukan di:
@njibrat_browniesbakar
Jl. Urip Sumoharjo (depan hotel Insumo Palace), Kota Kediri. (ell)